Musim hujan sering kali membawa tantangan kesehatan yang signifikan, terutama meningkatnya resiko penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD) dan diare. Salah satu faktor utama yang memengaruhi penyebaran penyakit ini adalah kurangnya perhatian terhadap kebersihan tempat penyimpanan air. Oleh karena itu, menjaga tempat penyimpanan air tetap bersih dan tertutup menjadi langkah penting dalam melindungi kesehatan keluarga dan masyarakat.
Mengapa Tempat Penyimpanan Air Rentan?
Di musim hujan, genangan air mudah terbentuk, termasuk di tempat penyimpanan air yang tidak terawat. Air yang tergenang menjadi habitat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama penyebaran DBD. Selain itu, air yang tidak bersih juga menjadi media yang mudah terkontaminasi oleh bakteri dan virus penyebab diare, seperti Escherichia coli dan rotavirus.
Risiko Penyakit Yang Mengintai
Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak dengan cepat di air tergenang yang bersih maupun sedikit kotor. Jika tempat penyimpanan air dibiarkan terbuka atau jarang dibersihkan, nyamuk ini akan menjadikan tempat tersebut sebagai sarang berkembang biaknya. Akibatnya, resiko penularan DBD meningkat, terutama di wilayah pesisir pantai di daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi terutama saat musim hujan.
Gambar ini dibuat dengan AI
Penyakit diare sering terjadi akibat konsumsi air yang terkontaminasi. Tempat penyimpanan air yang tidak tertutup rapat atau jarang dibersihkan rentan menjadi sumber infeksi. Konsumis air yang tercemar dapat menyebabkan diare akut, yang berbahaya terutama bagi anak-anak dan lansia.
Gambar ini dibuat dengan AI
Langkah-Langkah Mencegah Penyakit
Pastikan semua tempat penyimpanan air, seperti ember, bak mandi, atau tong air, selalu dalam keadaan tertutup rapat untuk mencegah nyamuk bertelur di dalamnya.
Lakukan pengurasan dan pembersihan tempat penyimpanan air minimal seminggu sekali. Gunakan sikat untuk membersihkan dinding dan dasar tempat penyimpanan agar tidak ada sisa kotoran atau telur nyamuk yang menempel.
Tambahkan larvasida ke tempat penyimpanan air yang tidak dapat dikuras secara rutin, seperti kolam ikan atau bak besar, untuk membunuh jentik nyamuk.
Selalu gunakan air yang telah dimasak atau disaring untuk diminum. Hal ini penting untuk mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh air yang terkontaminasi.
Pastikan tidak ada genangan air di sekitar rumah, seperti di talang air, ban bekas, atau wadah kosong.
Kesimpulan
Menjaga kebersihan tempat penyimpanan air bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan sederhana, seperti menutup dan membersihkan tempat penyimpanan air, risiko DBD dan diare dapat diminimalkan. Selain melindungi kesehatan keluarga, tindakan ini juga berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas penyakit di musim hujan.
Sumber:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. “Pencegahan Demam Berdarah Dengue.” (https://www.kemkes.go.id)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). “Dengue and Severe Dengue.” (https://www.who.int)
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). “Diarrheal Diseases.” (https://www.cdc.gov)
UNICEF. “Air Bersih dan Sanitasi untuk Kesehatan.” (https://www.unicef.org)