Air merupakan senyawa yang penting untuk semua keberlangsungan kehidupan di Bumi. Bagi beberapa makhluk hidup, hingga 90% berat tubuh mereka berasal dari air dalam tubuh; dan tubuh kita, manusia, tersusun oleh air hingga 60%[1]. Maka dari itu, penting bagi kita untuk memahami definisi dari air.
Air merupakan senyawa anorganik yang bersifat transparan, tak berasa, tak berbau, dan tak berwarna dalam kondisi STP (standard temperature and pressure) yaitu pada temperatur 0 Celcius dan tekanan 100 kPa yang didefinisikan oleh IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) tahun 1982. Molekul air memiliki formula kimia H2O (dihidrogen monoksida) yang berarti setiap molekul air mengandung satu atom oksigen dan dua atom hidrogen yang terhubung oleh ikatan kovalen yang membentuk sudut 104,45° [2].
Air itu unik karena merupakan satu-satunya zat alami yang ditemukan di ketiga keadaan fisik pada suhu yang biasanya ditemukan di permukaan bumi[3]. Ketiga bentuk air itu adalah dalam bentuk cairan seperti yang kita temukan di sungai dan kita minum sehari-hari, padat dalam bentuk es batu misalnya, dan gas yang contohnya adalah awan, kabut, ataupun uap air saat kita mendidihkan air.
Dalam keadaan murni, yang mana tidak akan kita jumpai dalam lingkungan alami, air memiliki derajat keasaman atau nilai pH (potential of hydrogen) sebesar tujuh yang berarti tidak asam (kurang dari 7) ataupun basa (lebih dari 7). Air murni pun tidak memiliki konduktivitas elektrik. Yang membuat air menjadi penghantar listrik adalah ketika air itu mengandung zat-zat terlarut di dalamnya. Berbicara mengenai larutan, air disebut sebagai pelarut universal karena dapat melarutkan subtansi lebih daripada cairan lainnya. Hal ini berarti kemanapun air mengalir, baik di permukaan atau bawah permukaan bumi maupun di dalam tubuh kita, air membawa zat-zat terlarut seperti mineral dan nutrisi [3].
Sources:
[Sassy_Social_Share]